Tanaman stevia penghasil pemanis gula alami non kalori, Stevia rebaudiana Bertoni merupakan tanaman dari famili Asteraceae (Compositae) yang berasal dari Paraguay. Tanaman ini berbentuk perdu dengan tinggi 60 – 90 cm, bercabang banyak, berdaun tebal dan berbentuk lonjong memanjang, batang kecil ramping dan berbulu, mempunyai sistem perakaran halus yang berada dekat dengan permukaan tanah dan perakaran tebal, rapat dan kasar tumbuh menembus ke dalam tanah.
Tanaman stevia si Pemanis alami non kalori
- Beberapa hasil studi menyatakan bahwa tingkat kemanisan gula stevia lebih tinggi 300 kali daripada gula tebu
- bersifat tidak karsinogenik dan rendah kalori, sehingga cocok untuk penderita diabetes melitus dan obesitas.
- Keunggulan tingkat kemanisan gula stevia tersebut berasal dari senyawa kimia penyusunnya dan komposisi kandungan penyusun terbesar adalah steviosida dan rebaudiosida-A.
- Stevia mendapatkan sertifikat GRAS (Generally Recognized as Safe – “tidak keberatan”) dari Badan POM Amerika Serikat (Food and Drug Administration - FDA) pada Desember 2008 untuk digunakan sebagai pemanis alami nol kalori untuk produk makanan dan minuman.
Dengan adanya hal tersebut akan lebih memperluas pasar ekspor bagi para negara produsen stevia, seperti negara-negara di Amerika Selatan, Jepang, Cina dan Korea Selatan serta negara-negara lain di Asia.
Perbanyakan benih tanaman stevia pemanis alami nol kalori
Perbanyakan benih stevia dapat dilakukan dengan biji, stek pucuk/batang, atau dengan kultur jaringan. Biji tanaman stevia berbentuk jarum dan berwarna putih kotor. Perbanyakan menggunakan biji jarang dilakukan karena tingkat keberhasilannya sangat rendah dan pertanaman tidak seragam. Stevia yang pernah ditanam di Indonesia berasal dari Jepang, Korea dan China. Bahan tanaman tersebut berasal dari biji sehingga pertumbuhan tanaman stevia di lapang sangat beragam.
Perbanyakan stevia dengan stek dapat berupa stek pucuk maupun stek batang. Yang perlu diperhatikan untuk bahan indukan stek adalah dipilih tanaman yang masih muda dan sudah berkayu. Stek batang diambil dari bagian tengah cabang primer sedangkan stek pucuk diambil dari bagian ujung tanaman. Untuk meningkatkan jumlah tunas lateral dan jumlah daun lebih baik menggunakan stek batang. Teknik perbanyakan dengan stek batang dilakukan dengan cara pemasangan sungkup plastik kedap udara, sehingga suhu dalam sungkup dan kelembapan udara mendekati 100%. Dengan suhu dan kelembapan yang tinggi dapat memacu pertumbuhan akar. Setelah berumur 3 – 4 minggu, stek dapat ditransplanting ke lapang (Sudiatso, 1999).
Perbanyakan stevia menggunakan teknik kultur jaringan belum banyak literatur atau hasil yang dipublikasikan, namun secara umum perbanyakan dengan teknik ini diperoleh tanaman yang sifatnya seragam dan jumlah tanaman yang banyak dalam waktu yang relatif singkat serta tanaman bebas dari hama dan penyakit.
Perkembangan stevia di Indonseia masih sangat terbatas. Dengan potensi yang besar sebagai bahan pemanis alami, tanaman stevia penghasilgula alami non kalori layak dijadikan sebagai komoditas unggulan dalam pengembangan agribisnis dan agroindustri.
Refrensi: http://ditjenbun.deptan.go.id
Refrensi: http://ditjenbun.deptan.go.id