Jati belanda Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) adalah tanaman yang tumbuh baik di iklim tropis dan tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Jati belanda atau jati sabrang biasanya ditanam sebagai pohon peneduh atau juga sebagai tanaman pekarangan dan merupakan tanaman liar begitu saja. Zat kimia yang terkandung di dalam jati belanda adalah : tanin, lendir, zat pahit, damar.
Ramuan obat herbal tradisional jati belanda :
- Sebagai obat kaki gajah : Ambil daun jati belanda yang segar dan berwarna hijau tua, keringkan dengan cara diangin-anginkan, jangan sampai terkena sinar matahari, karena dengan pengeringan yang tidak benar akan mengurangi zat aktif yang terkandung didalamnya. Setelah kering haluskan menjadi serbuk. Kemudian ambil 20 gr serbuk dan seduh dengan air panas. Saring. Minum air saringan tadi 2 x sehari.
- Sebagai obat pelangsing : Ambil 7 helai jati belanda, daun tempuyung 7 helai, serbuk majakan sedikit, air 115 ml, rebus atau seduh dengan air mendidih. Minum 1 x sehari 100 ml, lakukan selama 30 hari.
- Sebagai obat perut kembung : Buah jati belanda dijadikan bubuk 1 sdt, air mendidih 100 ml, minyak adas 1 tetes. Seduh. Minum 2 x sehari, tiap minum 100ml, lakukan selama 7 hari.Anti-Diabetes: Dalam sebuah studi pada kelinci hiperglikemik dari 28 tanaman obat, delapan – termasuk jati belanda – dapat menurunkan secara signifikan puncak hiperglikemia atau keadaan dimana nilai gula darah diatas ambang batas toleransi.
- Radikal Scavenging / Anti-inflamasi / gastroprotektif: Studi mengevaluasi efek gastroprotektif ekstrak etanol dari daun dan bunga dari jati belanda pada pasien tukak lambung akut diinduksi diklofenak. Hasil menyimpulkan jati belanda melindungi mukosa lambung dari efek merugikan dari OAINS terutama oleh mekanisme anti-inflamasi dan pemulungan radikal.
- Antibakteri: Sebuah studi mengevaluasi 21 ekstrak dari 7 obat herbal, termasukjati belanda untuk sifat antibakteri mereka terhadap E coli, P aeruginosa, S aureus dan E faecalis. Hampir semua ekstrak mampu menghambat pertumbuhan satu atau lebih strain bakteri, kecuali E faecalis.
- Menghambat kolera: Proantosianidin dari kulit kayu telah terbukti menghambat aktivitas toksin kolera.
- Hipotensi / vasorelaksan: Studi meneliti aktivitas kardiovaskular in vivo dan in vitro dari fraksi prosianidin (PCF) dari ekstrak jati belanda.. Hasil menyimpulkan bahwa kulit jati belanda memiliki antihipertensi tahan lama dan vasorelaksan yang terkait dengan faktor-endotel di mana oksida nitrat yang terlibat.
Jati belanda tanaman rempah